Tugu Jogja Ikon Kota Yogyakarta yang Sarat Filosofi dan Pesona
al-hudacreatives – Tugu Jogja, atau Tugu Pal Putih, adalah salah satu landmark paling terkenal di Indonesia dan menjadi simbol utama Kota Yogyakarta.
Sejarah Tugu Jogja: Dari Tugu Golong-Gilig ke Pal Putih
Perubahan bentuk tugu tidak hanya mengubah arsitekturnya, tetapi juga mencerminkan pergeseran era sejarah Yogyakarta dari masa kesultanan murni ke masa kolonialisme.
Makna Filosofis Tugu Jogja
Tugu Jogja berada pada garis imajiner yang terkenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta, yaitu:
Gunung Merapi → Tugu Jogja → Kraton Yogyakarta → Panggung Krapyak → Laut Selatan
Garis ini menggambarkan perjalanan spiritual manusia dari kelahiran hingga kematian, serta keseimbangan antara alam, manusia, dan Sang Pencipta.
Bagi masyarakat Jawa, tugu ini menjadi simbol penyatuan tiga dunia:
-
Jagad Gede (alam semesta)
-
Jagad Cilik (manusia)
-
Sang Hyang (Tuhan)
Karena itu, banyak orang percaya bahwa Tugu Jogja adalah titik energi positif yang memancarkan harmoni. Tidak heran tugu ini sering digunakan sebagai titik orientasi dan pertemuan, serta menjadi pusat berbagai kegiatan budaya.
Arsitektur Tugu Jogja: Sederhana Namun Ikonik
Saat ini, Tugu Jogja memiliki desain yang sederhana namun klasik dengan warna dominan putih dan ornamen emas.
Beberapa ciri khas arsitekturnya meliputi:
1. Warna Putih
Melambangkan kesucian, kesederhanaan, serta filosofi hidup yang lurus dan jujur.
2. Aksen Emas
Menggambarkan kejayaan, kemuliaan, dan keanggunan budaya Jawa.
3. Pilar Persegi
Memberikan kesan kokoh dan stabil, berbeda dengan bentuk asli yang silindris.
4. Arah Simbolik
Posisi tugu menghadap lurus ke arah Kraton dan Merapi, menjaga keselarasan garis kosmologis.
Pada malam hari, tugu diterangi lampu kuning keemasan yang menjadikannya tampak megah dan sangat fotogenik.
